Seperti halnya pada Candi Angka Tahun, pintu masuk ke pelataran selanjutnya juga terletak di selatan (kanan) bangunan Candi Naga. Kondisi pintu masuk menuju pelataran ketiga kurang lebih sama dengan pintu pelataran kedua.
Dengan saka penyangga yang langsung menyatu dengan dinding dan tembok depan comprehensive kaca memberikan efek contemporary pada bangunan.
Dengan aksen dinding batu di samping teras, rumah ini juga terkesan memiliki konsep gabungan minimalis modern dengan klasik.
Merupakan halaman yang paling kecil, dengan adanya bangunan yang disebut dengan Candi Naga dan sisa pintu gerbang untuk menuju halaman pertama dengan sepasang Dwarapala. Pada halaman ini juga terdapat teras dari bata dan batu.
Untuk naik teras pertama ini melaui dua buah tangga kanan dan kiri bangunan dengan arca Dwarapalanya yang memiliki angka tahun 1269 saka/1347 M. Pada dinding teras ini terdapat dipenuhi relief cerita.
Penggunaan saka penyangga dari kayu yang dicat putih juga menambah kesan bersih dan sejuk pada teras rumah ini.
Niscaya, prinsip ini dapat membantu kita untuk tidak terlalu terbebani oleh kekhawatiran terhadap hal-hal yang tidak dapat kita kontrol, sehingga kita dapat lebih fokus dan efektif dalam mengelola aspek-aspek yang dapat kita pengaruhi.
Akan tetapi desain yang satu ini mencoba untuk membuat pendopo menjadi terlihat lebih besar dan digunakan untuk menerima tamu dengan jumlah yang relatif banyak.
Walaupun tak menggunakan bunga sakura di halaman rumah, namun kombinasi kayu dengan pagar setinggi 1 meter di depan teras menjadikan bangunan ini menyerupai rumah-rumah di Jepang.
Nah, semoga dari uraian materi TerasPendopo kali ini bisa membantu kamu untuk lebih mengetahui mengenai Candi ini ya. Jangan lupa untuk tetap belajar dan banyak membaca.
Terlebih lagi dengan siku atap yang tajam dan langsung menyatu dengan langit-langit teras alias tanpa menggunakan platfon tambahan.
Yan tan mangka mareng phalah mareki jong hyang acala pati bhakti sadara, pantes yan panulus dhateng ri balitar mwang-I jimur-I silahritalenggong,
Ditambah lagi dengan bagian platfon yang dibuat hanya di atas bangku dan meja saja lengkap dengan lampu gantungnya.
Padahal, kunci untuk mencapai kebahagiaan, kekuatan diri, dan kebijaksanaan sebenarnya terletak pada kemampuan kita untuk memusatkan perhatian pada hal-hal yang berada di dalam kendali kita, bukannya terjebak dalam kecemasan terhadap hal-hal yang tidak dapat kita kendalikan.